Home »
» Rahasia di balik Mahabbah
Rahasia di balik Mahabbah
Written By Unknown on Sabtu, 26 Mei 2012 | 19.58
al mahabbah (kasih
sayang) makna asalnya adalah bening dan bersih .sebab bengasa arab
menyebut istilah bening ini untuk gigi yang putih.ada pendapat
lain,yang di ambilkan dari kata al-habbab yaitu air yang meluap setelah turun hujan yang lebat .dari sini dapat di artikan bahwa al-mahabbah adalah
luapan hati dan gejolaknya saat di rundung keinginan untuk bertemu
dengan sang kekasih.Ada pula yang mengartikan tenang dan teguh,seperti
onta yang tenang dan tidak mau bangun lagi setelah menderum.
jadi
seakan-akan orang yang mencintai itu telah mantap hatinya terhadap
orang yang dicintai dan tidak terbetik untuk beralih darinya.tapi ada
yang justru mengartikan sebaliknya.yaitu gundah dan tidak tetap.maka
anting-anting di sebut dengan kata hiba,karena ia tidak pernah diam dan tetap berada di telinga ,seorang penyaing berkata:
“ular tidak pernah diam
di tempat siap menerkam”
Ada pula yang berpendapat bahwa kata al-mahabbah berasal
dari al-habbu artinya inti sesuatu,biji tanaman atau pepohonan dan asal
muasalnya.tapi ada yang mengartikannya gelas besar untuk mencampur
sesuatu agar muat banyak.Hati orang yang mencintai tidak mempunyai
tempat yang lapang kecuali bagi orang yang di cintainya.
Ada
yang mengartikan usungan bejana atau lainnya,yang menjamin
keamanannya.Cinta di artikan seperti ini karena orang yang mencintai mau
memikul beban yang berat demi orang yang di cintainya.seperti usungan
yang di bebani barang yang di letakkan di atasnya.
ada
pula yang berpendapat ,kata ini berasal dari buah hati.Cinta di namakan
seperti ini karena cinta itu bisa sampai ke buah hatinya.hal ini serupa
dengan perkataan manusia,”menunggungi jika punggung beradu
punggung,mengepalai jika kepala beradu kepala,membatin jika batin beradu
batin”tetapi perbuatan ini terjadi jika kedua belah pihak saling
aktif.Sedangkan dalam cinta,pengaruhnya saja yang sampai kepada orang
yang di cintai.
seorang penyair mengatakan:
“kini engkau sudah datang
dan jangan engkau ragukan
diriku sebagai orang yang layak di cintai
dan memiliki kehormatan diri”
kata al-mahabbah (orang yang di cintai) berasal dari kata kerja af’ala sedangkan habib lebih banyak di gunakan dengan pengertian al-mahabah (yang di cintai).seorang penyair mengatakan:
“kuhampiri malam hari
agar menjadi kekasih hati.
tiada hutang yang ada
justru aku mencarinya”
namun kadangkala mereka juga menggunakan kata itu dengan pengertian al-muhibb(orang yang mencinta).
jika kata habib bisa di artikan orang yang di cintai dan bisa di artikan orang yang mencintai.sedangkan kata al-hibbu dengan mengkasrahkan huruf ha’ juga sama artinya dengan al-hubbu.
banyak pendapat tentang batasan makna al-mahabah ada
yang berpendapat artinya adalah kecenderungan secara terus menerus
dengan di sertai hati yang meluap-luap.Ada yang berpendapat,artinya
mendahulukan kepentingan orang yang di cintai ketimbang hal-hal lain di
sekitarnya.ada yang berpendapat,artinya menuruti keinginan orang yang di
cintai,baik tatkala kekasih ada di sampingnya atau tidak ada di
sampingnya.ada yang berpendapat,artinya menyatukan keinginan orang yang
mencintai dan di cintai .ada yang berpendapat artinya mendahulukan
keinginan orang yang di cintai .ada yang berpendapat artinya pengabdian.
ada yang berpendapat,artinya menyedikitkan yang banyak dan memperbanyak
yang sedikit demi orang yang di cintai.ada yang berpendapat ,artinya
hati yang mencintai tak terbendung untuk tidak mengingat orang yang di
cintai.ada yang berpendapat ,artinya yang hakiki ialah menyerahkan
apapun yang ada pada dirimu kepada orang yang di cintai,sehingga tak ada
lagi yang menyisa.ada yang berpendapat artinya engkau harus
menyingkirkan apa pun yang ada di dalam hatinya kecuali orang yang di
cintai.ada yang berpendapat ,artinya kecemburuan terhadap orang yang di
cintai,seandainya kehormatannya ada yang berkurang.
ada yang berpendapat ,artinya bara yang membakar hati karena keinginan
orang yang di cintai .ada pula yang berpendapat,artinya mengingat sang
kekasih sebanyak napas yang berhembus,sebagaimana yang di katakan
penyair:
“dia ingin engkau lalai
namun ingatan tetap terpatri”
ada
yang berependapat artinya hati yang buta untuk melihat selain orang
yang di cintai.tuli untuk mendengar selainnya, seperti yang di katakan
dalam syair:
“khubbu lisai’in yu’mi wa yusim”
kecintaan kepada sesuatu bisa membuat buta dan tuli (HR .Ahmad)
ada
pula yang berpendapat , artinya kecendrungan secara total pada orang
yang dicintai,kemudian engkau mengikutinya secara sembunyi atau
terang-terangan.ada yang berependapat,artinya usahamu untuk membuat sang
kekasih ridha.ada yang berependapat artinya tenang tapi gundah,gundah
tapi tenang,hati menjadi gundah kecuali setelah berdekatan dengan sang
kekasih,hati menjadi gundah karena rindu kepadanya,dan menjadi tenang
tatkala berdekatan dengannya.inilah makna perkataan mereka al-mahabbah
adalah gerakan hati yang tiada henti mengingat sang kekasih dan
ketenangannya tatkala bersanding dengannya.ada yang berpendapat,artinya
berdampingan dengan orang yang di cintai selama-lamanya,seperti yang di
katakan dalam syair:
“aku merasa aneh terhadap diriku
karena aku mencintai mereka
kutanya setiap orang berlalu
padahal mereka bersanding bersama
mataku mencari-cari selalu
padahal mereka tetap di tempatnya
hatimu di rundung rindu
padahal mereka ada di antara tulang iga”
ada yang berpendapat ,artinya orang yang di cintai harus lebih dekat
dengan orang yang mencintai ,ketimbang ruhnya sendiri,seperti yang di
katakan dalam sebuah syair:
“wahai yang bersemayam di dalam rasa dan diriku
engkau jauh dari penglihatan dan pandangan
engkau adalah ruhku jika aku tak memandangmu
dia lebih dekat denganku dari segala yang berdekatan”
ada
pula yang berpendapat ,artinya keinginan agar yang di cintai selalu
hadir di sisi orang yang mencintai.seperti yang di katakan dalam sebuah
syair:
“Angan-angan tentang dirimu ada di mataku
ingatan tentang dirimu ada di mulutku
tempat kembalimu ada di mulutku
tapi kemanakah engkau hilang dariku?”
ada
yang berpendapat ,artinya harus ada keseimbangan antara jauh dan
dekatnya orang yang di cintai dengan orang yang mencintai .sebagaimana
yang di katakan dalam sebuah syair:
“wahai yang bersemayam di antara perut dan iga
sekalipun tempat tinggalnya berjauhan dariku
kasih sayang tercurah untuk senantiasa mencinta
jika engkau tiada menggapainya ia akan membumbung”
ada
yang berependapat,artinya keteguhan hati terhadap orang yang di cintai
dalam menghadapi canda dan menganggap kritikan serta celaan sebagai
angin lalu,sebagaimana yang di katakan dalam syair:
“keteguhanku berdiri tegar bersama dirimu
aku tiada peduli yang datang dahulu atau kemudian
engkau membuatku tak peduli dan memang aku begitu
terhadap orang yang menghinamu atau memuliakan
kucintai mereka seakan-akan engkau musuhku
berasamamu dan bersama mereka sama-sama ada kebahagiaan
ada kenikmatan karena celaan mereka karena mencintaimu
biarkan mencercaku mereka yang suka melancarkan cercaan”
“Uthlubul hawa-ij
bi’izzatil anfus, fainnal umuura bil maqoodir” Artinya: “Carilah
kebutuhan hidup dengan tetap menjaga kemulyaan jiwa. Sesungguhnya semua
perkara itu bergulir dengan taqdir Allah SWT.”
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !